Sabtu, 19 September 2015



Dikisahkan hiduplah dua orang bersaudara bernama Pipo dan Embro. Keduanya hidup dalam lingkungan yang keras. Bagaimana tidak. Mereka dilahirkan di dalam keluarga yang sangat miskin. Dan parahnya, mereka tinggal di daerah yang miskin pula. Sebuah desa yang tandus dan setiap tahun mengalami kekeringan panjang. Hujan yang hanya sesekali turun merupakan anugerah yang berlimpah dari Tuhan. Pipo dan Embro kecil rajin membantu kedua orang tuanya. Biasanya mereka mengambil air untuk keperluan sehari-hari dari bukit sebelah desa yang jaraknya lumayan jauh. Sekolah hanya bagi mereka yang punya duit, begitulah kenyataan yang harus dialami oleh mereka. Bukan hanya mereka saja, teman-teman sebaya mereka juga mangalami nasib yang sama. Hidup bagi mereka adalah berjuang. Berjuang untuk bertahan di tanah tandus, agar tetap bisa makan, agar tetap melihat hari esok


0 komentar:

Posting Komentar